KUMPULAN CERITA RAKYAT

Kumpulan Seluruh Cerita Rakyat Indonesia dan International

CERITA INDONESIA

Cermin Ajaib

Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggir hutan, hiduplah seorang gadis bernama Riana. Riana adalah seorang gadis yang sederhana, penuh semangat, dan selalu membantu orang lain. Namun, ada satu hal yang selalu mengganjal di hatinya—ia merasa dirinya tak pernah cukup baik. Di setiap kesempatan, ia selalu merasa kurang cantik, kurang pintar, atau kurang berguna, meskipun banyak orang menyukainya.

Suatu hari, ketika Riana sedang berjalan-jalan di hutan untuk mengumpulkan bunga liar, ia menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi. Penasaran, ia memasukinya. Di dalam gua itu, tersembunyi sebuah benda yang sangat aneh: sebuah cermin besar yang terbuat dari logam kuno, dengan ukiran-ukiran rumit yang menghiasi tepinya. Cermin itu terlihat sangat tua, namun anehnya, ia tidak berdebu dan tetap mengkilap meski berada di dalam gua yang gelap.

Riana mendekat dan menatap cermin itu. Sebagai seorang gadis yang sering merasa tidak puas dengan penampilannya, ia berharap dapat melihat dirinya lebih baik dalam cermin itu. Tetapi ketika matanya bertemu dengan pantulan dirinya, sesuatu yang luar biasa terjadi.

Cermin itu berbicara.

“Riana,” suara itu lembut dan penuh misteri, “Aku adalah Cermin Ajaib yang dapat menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Apa yang ingin kamu lihat?”

Riana terkejut, namun rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya. “Aku ingin melihat diriku menjadi lebih cantik dan sempurna,” jawabnya dengan ragu.

Cermin itu berkilau dan mulai memantulkan gambaran Riana yang tampak jauh lebih cantik, dengan senyum yang mempesona dan pakaian yang indah. Namun, setelah beberapa detik, gambaran itu mulai memudar dan berubah, memperlihatkan Riana yang sebenarnya—seorang gadis biasa dengan penampilan yang tidak terlalu mencolok.

“Apa ini?” Riana bertanya kecewa.

“Ini adalah dirimu yang sebenarnya,” jawab Cermin Ajaib, “Namun, kecantikan sejati tidak hanya terletak pada penampilan luar. Cermin ini tidak hanya menunjukkan apa yang tampak di luar, tetapi juga apa yang ada di dalam hatimu.”

Riana bingung. “Apa maksudmu?”

Cermin itu kembali bersinar, dan gambaran yang muncul kali ini adalah Riana sedang membantu tetangganya yang sakit, membawa makanan untuk anak-anak yatim, dan menyelamatkan kucing yang terjebak di pohon. Setiap aksi kebaikan yang pernah ia lakukan terpantul dengan jelas di dalam cermin itu.

“Ini adalah kecantikan sejati,” kata Cermin Ajaib. “Kebaikan hati, empati, dan keberanianmu untuk membantu orang lain adalah hal yang membuatmu cantik, lebih dari sekadar penampilan luar.”

Riana terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak pernah menyadari bahwa perbuatan baik yang ia lakukan selama ini, meskipun kecil, adalah hal yang jauh lebih penting daripada penampilan fisik. Ia merasa bahagia dan berterima kasih karena cermin itu telah menunjukkan kepadanya sisi dirinya yang sebenarnya.

Sejak saat itu, Riana menjadi lebih percaya diri. Ia tidak lagi merasa kurang, karena ia tahu bahwa kecantikan sejati datang dari hati yang tulus. Setiap kali merasa kurang, ia akan kembali ke gua untuk melihat cermin ajaib yang mengingatkannya pada nilai-nilai kebaikan dalam hidupnya.

Dan begitu pula dengan orang-orang di desanya, yang semakin menghargai Riana bukan hanya karena penampilannya, tetapi karena hati yang penuh kasih dan kebaikan. Cermin Ajaib telah mengajarkan Riana bahwa kecantikan yang sejati datang dari dalam, dan kebaikan akan selalu bersinar lebih terang daripada apapun yang tampak di luar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *