Legenda Bulalo Lo Limutu
Legenda Bulalo Lo Limutu adalah salah satu cerita rakyat dari Gorontalo yang menceritakan asal-usul Danau Limboto. Kisah ini mengisahkan tentang seorang bidadari bernama Mbui Bungale dan suaminya, Jilumoto, serta peristiwa yang menyebabkan terbentuknya danau tersebut.
Asal-Usul Danau Limboto
Dahulu kala, wilayah Limboto merupakan lautan luas yang dibatasi oleh dua gunung, yaitu Gunung Tilongkabila dan Gunung Boliohuto. Seiring waktu, air laut surut, membentuk daratan yang kemudian menjadi hutan lebat. Di tengah hutan tersebut, terdapat sebuah mata air jernih bernama Tupalo, yang menjadi tempat mandi para bidadari dari kayangan.
Suatu hari, seorang pemuda tampan bernama Jilumoto, yang merupakan jelmaan dari kayangan, melihat para bidadari mandi di Tupalo. Ia berhasil mengambil sayap milik Mbui Bungale, bidadari tertua di antara mereka. Tanpa sayapnya, Mbui Bungale tidak dapat kembali ke kayangan dan akhirnya menikah dengan Jilumoto. Mereka memilih tinggal di sebuah bukit bernama Huntu Lo Ti’opo atau “Bukit Kapas” dan hidup sebagai manusia biasa.
Mustika Bimelula dan Peristiwa Ajaib
Suatu ketika, Mbui Bungale menerima kiriman sebuah mustika sebesar telur itik dari kayangan, yang disebut Bimelula. Ia menyimpan mustika tersebut di mata air Tupalo dan menutupnya dengan sebuah tolu (tudung).
Pada suatu hari, empat orang pelancong dari timur tersesat di hutan dan menemukan mata air Tupalo. Setelah mandi dan minum dari mata air tersebut, mereka melihat tolu yang terapung dan mencoba mengambilnya. Tiba-tiba, terjadi badai, angin topan, dan hujan deras yang membuat mereka ketakutan. Setelah cuaca kembali normal, mereka bertemu dengan Mbui Bungale dan Jilumoto yang datang untuk mengambil Bimelula.
Keempat pelancong tersebut mengklaim bahwa mata air dan tolu itu milik mereka. Mbui Bungale menantang mereka untuk membuktikan kepemilikan dengan memperluas mata air menjadi danau. Meskipun telah mencoba berbagai cara, mereka gagal melakukannya. Kemudian, Mbui Bungale berdoa kepada Tuhan, dan seketika mata air Tupalo meluas menjadi danau yang besar. Keempat pelancong tersebut menyaksikan keajaiban ini dengan kagum dan takut.
Penamaan Danau Limboto
Setelah peristiwa tersebut, Mbui Bungale melihat lima buah jeruk terapung di danau yang baru terbentuk. Ia menyadari bahwa jeruk-jeruk tersebut berasal dari kayangan. Sejak saat itu, wilayah tersebut dinamai Bulalo Lo Limu O Tutulu, yang berarti “Danau Jeruk dari Kayangan”. Nama ini kemudian berubah menjadi Bulalo Lo Limutu atau Danau Limboto.
Legenda ini tidak hanya menceritakan asal-usul Danau Limboto, tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati, kejujuran, dan penghormatan terhadap kekuatan alam.