Cerita Si Anak Durhaka
Di sebuah desa kecil yang terletak di tepi laut, hiduplah seorang janda tua bersama anak laki-lakinya yang bernama Malin. Sejak kecil, Malin tumbuh dalam kemiskinan. Ibunya bekerja keras untuk membesarkannya, tetapi Malin sering merasa malu dengan keadaan mereka.
Kepergian Malin
Suatu hari, Malin memutuskan untuk pergi merantau ke kota besar demi mencari kehidupan yang lebih baik. Dengan berat hati, ibunya mengizinkannya pergi sambil berdoa agar anaknya sukses dan kembali suatu hari nanti. Selama bertahun-tahun, Malin bekerja keras hingga akhirnya menjadi kaya dan menikahi seorang wanita dari keluarga terpandang.
Kembalinya Malin
Setelah sekian lama, Malin beserta istrinya berlayar menuju desanya. Ketika ibunya melihat kapal megah mendekat, ia merasa yakin bahwa itu adalah anaknya. Dengan penuh harap, sang ibu mendekati Malin, namun betapa terkejutnya ia ketika Malin menolak mengakui dirinya sebagai anaknya. Malin merasa malu dengan penampilan ibunya yang tua dan miskin di hadapan istrinya serta para awak kapal.
Kutukan Sang Ibu
Sang ibu yang kecewa dan terluka hati akhirnya berdoa kepada Tuhan agar Malin diberi pelajaran atas kedurhakaannya. Seketika langit menjadi gelap, petir menyambar, dan ombak besar mengguncang kapal Malin. Tak lama kemudian, Malin dan kapalnya berubah menjadi batu.
Hikmah dari Kisah Ini
Cerita si anak durhaka mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati dan berbakti kepada orang tua. Kesuksesan dan kekayaan tidak boleh membuat kita lupa akan asal-usul kita, karena doa dan restu orang tua adalah berkah terbesar dalam hidup.