Cerita Si Kancil dan Si Monyet
Pada suatu hari di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor kancil yang cerdik dan seekor monyet yang licik. Mereka sering bertemu di tepi sungai untuk mencari makan. Namun, si monyet selalu berusaha mencari cara untuk mengambil keuntungan dari si kancil yang terkenal cerdas.
Pertemuan di Tepi Sungai
Suatu pagi, si monyet melihat banyak buah-buahan yang lezat di seberang sungai. Namun, arus sungai terlalu deras untuk dilewati sendirian. Si monyet pun berpikir untuk meminta bantuan si kancil.
“Maukah kau membantuku menyeberangi sungai, Kancil? Aku ingin memakan buah-buahan lezat di seberang sana,” pinta si monyet.
Si kancil yang bijak tahu bahwa si monyet sering berbuat licik, tetapi ia tetap ingin membantunya. “Baiklah, kita akan menyeberang bersama. Tapi kau harus mengikuti arahanku,” jawab si kancil.
Akal Cerdik Si Kancil
Si kancil menemukan batang kayu yang cukup besar untuk dijadikan rakit. Mereka pun menaikinya dan mulai menyeberangi sungai. Namun, di tengah perjalanan, si monyet menunjukkan niat aslinya.
“Aku akan menendangmu ke sungai, Kancil! Setelah itu, aku akan menikmati semua buah-buahan sendirian!” kata si monyet sambil tertawa licik.
Namun, si kancil sudah menduga hal ini. Dengan cepat, ia melompat ke batu yang ada di sungai dan mendorong rakit hingga terbalik. Si monyet pun jatuh ke air dan tersapu oleh arus sungai.
Pelajaran dari Cerita Ini
Si kancil berhasil sampai ke seberang dengan selamat, sementara si monyet harus berjuang kembali ke tepi sungai. Dari kejadian ini, si monyet belajar bahwa keserakahan dan niat buruk hanya akan membawa kesulitan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kecerdikan dan kebaikan hati akan selalu mengalahkan kelicikan dan keserakahan. Selain itu, kita juga harus berhati-hati terhadap teman yang hanya ingin memanfaatkan kita.