Cerita Rakyat: Si Beruang dan Si Monyet
Di sebuah hutan lebat yang penuh dengan pepohonan rimbun dan sungai yang jernih, hiduplah dua sahabat, yaitu Si Beruang dan Si Monyet. Meski memiliki sifat yang berbeda, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Si Beruang terkenal sebagai hewan yang kuat tetapi lamban, sementara Si Monyet sangat lincah dan cerdik.
Persahabatan yang Diuji
Pada suatu hari, Si Beruang dan Si Monyet menemukan sebuah pohon yang dipenuhi dengan buah-buahan lezat. Buah itu tampak ranum dan menggoda, tetapi berada di dahan yang sangat tinggi.
Si Beruang mencoba memanjat pohon, tetapi karena tubuhnya besar dan berat, ia kesulitan mencapai buah tersebut. Si Monyet, yang terkenal pandai memanjat, dengan mudah melompat dari satu dahan ke dahan lainnya dan memetik buah-buah tersebut.
Saat Si Monyet melihat buah yang lezat di tangannya, muncul niat buruk dalam pikirannya. Ia berpikir, “Aku sudah bersusah payah memanjat pohon ini, lebih baik aku makan sendiri saja.” Maka, ia tidak mau berbagi buah dengan Si Beruang dan langsung melahapnya dengan rakus.
Hukuman untuk Keserakahan
Si Beruang merasa sedih dan kecewa. Namun, ia tidak berkata apa-apa dan hanya meninggalkan tempat itu dengan perasaan terluka. Beberapa hari kemudian, Si Monyet kembali mencari buah di pohon yang sama, tetapi kali ini ia tergelincir dan jatuh ke dalam sungai yang deras.
Si Monyet berteriak minta tolong, tetapi tidak ada hewan lain yang berani menolongnya. Saat itulah, Si Beruang datang. Meski masih merasa kecewa, Si Beruang tetap menolong Si Monyet dengan kekuatannya. Ia mengulurkan dahan kayu agar Si Monyet bisa berpegangan dan akhirnya selamat.
Si Monyet merasa sangat malu dan menyesali perbuatannya. Ia meminta maaf kepada Si Beruang dan berjanji untuk tidak serakah lagi. Sejak hari itu, mereka kembali berteman, dan Si Monyet belajar bahwa keserakahan hanya akan membawa kesulitan.
Pesan Moral
Cerita ini mengajarkan bahwa keserakahan hanya akan mendatangkan masalah. Kita harus selalu berbagi dengan teman dan tidak mementingkan diri sendiri. Persahabatan yang sejati dibangun di atas kepercayaan dan saling membantu satu sama lain.