KUMPULAN CERITA RAKYAT

Kumpulan Seluruh Cerita Rakyat Indonesia dan International

Uncategorized

Legenda Nenek Pakande: Kisah Mengerikan dari Sulawesi Selatan

Di tanah Bugis-Makassar, terdapat legenda mengerikan tentang Nenek Pakande, sosok perempuan tua yang dikenal sebagai pemakan manusia. Kisah ini telah diwariskan secara turun-temurun sebagai peringatan bagi anak-anak agar tidak keluar rumah sendirian di malam hari.

Asal-Usul Nenek Pakande

Dahulu kala, di sebuah desa terpencil di Sulawesi Selatan, hiduplah seorang wanita tua yang dikenal dengan nama Nenek Pakande. Ia tinggal di sebuah rumah tua di pinggiran desa dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Warga mulai mencurigai keberadaannya karena setiap beberapa waktu, anak-anak di desa menghilang tanpa jejak.

Desas-desus mulai menyebar bahwa Nenek Pakande memiliki ilmu hitam yang membuatnya tetap awet muda. Konon, untuk mempertahankan kekuatannya, ia harus memakan daging manusia, terutama daging anak-anak yang masih lugu dan polos.

Teror Nenek Pakande

Setiap malam, Nenek Pakande berkeliaran mencari mangsa. Ia memiliki cara licik untuk menipu anak-anak. Kadang, ia menyamar sebagai seorang nenek baik hati yang menawarkan permen atau makanan. Begitu anak-anak mendekat, ia akan menculik mereka dan membawanya ke rumahnya.

Beberapa warga yang mencoba menyelidiki rumah Nenek Pakande mengaku melihat tulang belulang berserakan dan suara-suara aneh di tengah malam. Namun, tak ada yang berani mengusiknya karena ia diyakini memiliki kekuatan gaib yang bisa membuat siapa pun yang menentangnya hilang secara misterius.

Perlawanan Warga

Suatu hari, seorang pemuda bernama La Tenri kehilangan adiknya yang masih kecil. Ia bersama warga desa akhirnya memberanikan diri untuk menyelidiki rumah Nenek Pakande. Dengan membawa obor dan senjata tajam, mereka menggerebek rumah tua itu.

Namun, Nenek Pakande tidak ditemukan di dalam rumah. Yang mereka temukan hanyalah sisa-sisa pakaian anak-anak dan panci besar yang diduga digunakan untuk memasak korban-korbannya. Tiba-tiba, suara tawa menyeramkan terdengar dari kegelapan. Nenek Pakande muncul, matanya merah menyala, dan kukunya panjang seperti cakar.

Dengan keberanian, La Tenri melemparkan garam dan benda-benda suci ke arahnya, karena dipercaya bahwa makhluk seperti Nenek Pakande takut pada garam dan doa-doa suci. Teriakan mengerikan terdengar sebelum akhirnya Nenek Pakande menghilang tanpa jejak.

Pelajaran dari Kisah Nenek Pakande

Sejak saat itu, desa kembali damai, tetapi cerita tentang Nenek Pakande tetap hidup sebagai peringatan bagi anak-anak agar tidak mudah percaya pada orang asing dan tidak bermain sendirian di malam hari. Kisah ini juga menjadi bagian dari budaya Bugis-Makassar yang mengajarkan anak-anak untuk selalu waspada dan mendengarkan nasihat orang tua.

Kesimpulan

Legenda Nenek Pakande bukan hanya sekadar cerita seram, tetapi juga memiliki pesan moral yang mendalam. Meskipun sosoknya dianggap sebagai mitos, kisah ini tetap menjadi bagian dari folklore yang diceritakan dari generasi ke generasi. Apakah Nenek Pakande benar-benar ada? Ataukah hanya sekadar cerita untuk menakut-nakuti anak-anak? Itu tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Namun satu hal yang pasti, setiap kali ada suara aneh di malam hari, orang-orang di Sulawesi Selatan masih berbisik pelan: Jangan-jangan itu Nenek Pakande…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *