Cerita Jaka Tarub

Jaka Tarub adalah salah satu cerita rakyat terkenal dari Jawa yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Jaka Tarub dan pertemuannya dengan bidadari dari kayangan. Cerita ini mengandung banyak nilai budaya, pelajaran moral, dan kepercayaan tradisional masyarakat Jawa. Berikut adalah kisah lengkapnya.

Kisah Jaka Tarub

Kehidupan Jaka Tarub

Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil di Pulau Jawa, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Jaka Tarub. Ia adalah seorang yatim piatu yang tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tuanya. Jaka Tarub dikenal sebagai pemuda yang rajin dan pandai berburu di hutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Pertemuan dengan Para Bidadari

Suatu hari, saat sedang berburu di hutan, Jaka Tarub menemukan sebuah telaga yang indah. Di telaga itu, ia melihat tujuh bidadari turun dari kayangan untuk mandi. Mereka melepaskan selendang mereka di tepi telaga. Keindahan para bidadari ini membuat Jaka Tarub terpesona.

Karena rasa penasaran, Jaka Tarub mendekati tempat mereka dengan hati-hati dan mengambil salah satu selendang milik bidadari termuda. Tanpa selendang, bidadari itu tidak bisa kembali ke kayangan.

Pernikahan dengan Bidadari Nawang Wulan

Ketika para bidadari selesai mandi, mereka segera mengenakan selendang dan kembali ke kayangan. Namun, bidadari termuda yang bernama Nawang Wulan tidak bisa kembali karena selendangnya hilang. Dalam kebingungannya, ia bertemu dengan Jaka Tarub.

Jaka Tarub berpura-pura membantu Nawang Wulan dan mengajaknya tinggal di rumahnya. Lambat laun, Nawang Wulan menerima lamaran Jaka Tarub dan mereka menikah. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak perempuan.

Rahasia Nawang Wulan

Selama mereka hidup bersama, Nawang Wulan memiliki kebiasaan yang aneh. Ia hanya membutuhkan segenggam beras untuk memasak, tetapi hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga. Nawang Wulan meminta Jaka Tarub untuk tidak membuka tutup panci saat ia memasak.

Namun, karena rasa penasaran, Jaka Tarub melanggar permintaan tersebut dan mengintip saat Nawang Wulan sedang memasak. Setelah rahasianya terbongkar, kekuatan ajaib Nawang Wulan menghilang. Ia pun harus memasak dengan cara biasa dan kebutuhan beras keluarga mereka semakin banyak.

Perpisahan yang Menyedihkan

Suatu hari, Nawang Wulan menemukan kembali selendangnya yang disembunyikan oleh Jaka Tarub. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk kembali ke kayangan karena itu adalah tempat asalnya. Sebelum pergi, ia berpesan kepada Jaka Tarub untuk merawat anak mereka dengan baik.

Nawang Wulan pun terbang kembali ke kayangan, meninggalkan Jaka Tarub yang menyesali perbuatannya. Meski begitu, Jaka Tarub tetap menjaga anak mereka dengan penuh kasih sayang.